Perbedaan Omset dan Profit Yang Perlu Anda Ketahui

Perbedaan Omset dan Profit Yang Perlu Anda KetahuiSebagai seseorang yang berkecimpung di dunia usaha, terutama jika Anda adalah seorang pengusaha kata omset dan profit adalah hal yang sangat sering anda dengar dan bahkan hal yang sangat penting untuk anda pantau kondisinya. Omset adalah pendapatan yang anda hasilkan dari penjualan produk atau jasa yang anda tawarkan pada kurun waktu tertentu. Uang yang anda dapatkan tersebut belum dikurangi HPP dan biaya (listrik, air, gaji, perlengkapan dan sebagainya).


Omset adalah laba kotor yang dihasilkan dari bisnis Anda. Berbeda dengan omset, profit adalah jumlah uang yang anda hasilkan dari penjualan dalam periode tertentu yang sudah dikurangi dengan HPP dan biaya.


Tidak dapat dipungkiri bahwa semua pelaku usaha mengharapkan keuntungan dan profit yang tinggi dalam penjualan barang usaha mereka. Untuk mendapatkan keuntungan dan profit yang tinggi dibutuhkan strategi pemasaran yang handal guna meningkatkan omzet penjualan seperti:

• Kualitas dan Inovasi dari Produk yang Dijual

Dengan memiliki produk yang berkualitas, maka bisa dipastikan konsumen akan datang dengan sendirinya dan disertai strategi pemasaran yang handal serta dibutuhkannya inovasi yang baik untuk menunjang strategi pemasaran sehingga produk yang anda miliki berbeda dengan yang lain.

• Pelayanan Terbaik bagi Konsumen

Memberikan kesan yang baik bagi konsumen adalah hal yang sangat penting. Kesan yang baik dapat membuat konsumen kembali membeli produk yang Anda miliki. Dalam hal ini sangat diperlukannya sifat keramahan dan pendekatan terhadap konsumen.

• Memberikan Diskon Produk atau Promo Khusus

Selain diskon, Anda juga bisa memberikan penawaran yang mampu meningkatkan kepuasan konsumen. Konsumen juga bisa merasakan usaha Anda memberikan loyalitas pada konsumen. Pada prinsipnya penawaran khusus diberikan agar konsumen bisa lebih cepat membayar, dengan begitu keuntungan juga bisa didapat dengan cepat.

• Menambah Outlet sebagai Target Market baru

Dengan adanya outlet baru, maka bisa menjadi kemajuan dan perkembangan target omset penjualan yang diinginkan sehingga penjualan Anda semakin meningkat.
Dalam pengertiannya omset dan profit merupakan hal yang berbeda. Adapun perbedaan antara omset dan profit adalah:
Sistem Kerjasama
Sistem kerjasama dengan pembagian hasil kerja dapat dibedakan menjadi 2 seperti revenue sharing atau omset sharing dan profit sharing.
1. Revenue sharing merupakan bentuk kerjasama dengan menggunakan perhitungan pembagian keuntungan yang didasari oleh penjualan pada suatu periode tertentu dan berlangsung tanpa dikurangi beban-beban yang menyangkut di dalamnya.


2. Profit sharing merupakan bentuk kerjasama dengan menggunakan perhitungan pembagian keuntungan didasari perhitungan pendapatan dikurangi beban-beban.
Berdasarkan Jenisnya ada tiga jenis pengelompokan profit yang perlu ketahui yaitu :

• Gross Profit (Laba Kotor)

Laba kotor adalah salah satu jenis profit yang didapat dengan mengurangi pendapatan selama satu periode dengan HPP.

• Operating Profit (Laba Operasional)

Laba operasional adalah laba yang didapat dari pengurangan laba kotor dengan biaya operasi yang dikeluarkan oleh perusahaan. Biaya operasi biasanya adalah biaya administrasi dan biaya lainnya yang dibutuhkan perusahaan dalam menjalankan operasinya sehari-hari.

• Net Profit (Laba Bersih)

Laba bersih diketahui dari cara mengurangi laba operasional dengan pajak ataupun bunga yang dibebankan kepada perusahaan.

Posisi Dalam Neraca Keuangan
Dalam neraca keuangan omset tidak dapat dikatakan sebagai uang murni dikarenakan adanya penjualan yang dilakukan pembayaran secara kredit atau dikenal dengan istilah piutang dagang. Piutang dagang merupakan bagian dari omset agar perusahaan dapat mengetahui berapa banyak produk yang laku dijual dipasaran. Omset dapat dikatakan sebagai pendapatan kotor.

Berbeda dengan profit dalam neraca keuangan merupakan pendapatan dari hasil keuntungan perusahaan dalam suatu periode. Profit ditempatkan di posisi paling bawah dalam neraca keuangan. Hasil profit sudah dikurangi oleh biaya produksi dan biaya lain-lain yang berkaitan dengan proses produksi.

Berdasarkan Rumus Perhitungannya:
Omset = Harga Jual x Kuantitas Jual
Misalnya jika sebuah perusahaan menjual 5000 pcs produk makanan seharga 15.000, maka omset didapatkan adalah 15.000 x 5.000 = Rp. 75.000.000 (75 juta).
Profit = Omset (harga jual x jumlah produk) – Biaya Produksi
Dari contoh diatas, dapat kita ketahui bahwa biaya produksi pembuatan makanan senilai Rp. 30.000.000 (30 juta). Sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan menghasilkan laba sebesar Rp. 75.000.000 – Rp. 30.000.000 = Rp. 45.000.000.-

Fungsi & Manfaat
Omset memiliki fungsi dan manfaat untuk mengetahui kemampuan menjual suatu produk perusahaan dalam suatu periode. Dengan perhitungan omset yang tepat, perusahaan dapat menentukan strategi pemasaran yang baik untuk meningkatkan penjualan.


Sedangkan, profit memiliki fungsi dan manfaat sebagai acuan perusahaan untuk menghasilkan laba atau keuntungan.
Dengan demikian omset dan profit adalah hal yang perlu Anda raih semaksimal mungkin. Namun, Anda juga harus menyesuaikan target dari omset dan profit sesuai dengan jenis usaha yang sedang dijalankan dan target market dari barang yang Anda produksi.

Sumber https://www.paper.id

Copyright © 2024 Pustikom Universitas Bung hatta