Pengertian Manajemen Produksi – Fungsi, Ruang Lingkup Dan Tahapan

√ Arti Manajemen Produksi - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online -  Lektur.IDPengertian Manajemen Produksi adalah salah satu bagian bidang manajemen yang berperan dalam mengoordinasi dan mengendalikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan yaitu membuat sebuah produk dengan lebih efektif dari berbagai aspek. Agar lebih jelas kami akan membahas mengenai Manajemen Produksi ini secara lengkap yakni mulai dari Pengertian, Fungsi, Ruang lingkup Dan Tahapan. 


Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah bagian di bidang manajemen yang memiliki peran dalam mengkoordinasikan kegiatan untuk mencapai tujuan. Dalam kegiatan ini, harus membuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan yang direncanakan.

Dengan begitu, manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi agar mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

Fungsi Manajemen Produksi
Secara etimologi, fungsi produksi berkaitan dengan pertanggung jawaban dalam pengolahan dan pentransformasian masukan (input) menjadi keluaran (output) yang berbentuk barang atau jasa yang akan memberikan hasil pendapat bagi perusahaan.

Adapun pelaksanaan fungsi ini memerlukan serangkaian kegiatan yang keterkaitan dan menyatu serta menyeluruh sebagai suatu sistem. Berbagai kegiatan yang berkaitan dengan fungsi produksi ini dilakukan oleh beberapa bagian yang terdapat pada suatu perusahaan, baik itu perusahaan besar maupun perusahaan kecil.

Terdapat 4 fungsi terpenting dalam fungsi produksi Menurut Sofjan Assauri (2004 : 22), diantaranya :
1. Proses pengolahan, yakni metode atau teknik yang dipakai untuk pengolahan masukan (input).
2. Jasa-jasa pendukung, yakni menjadi sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan dan metode yang akan dijalankan agar proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3. Perencanaan, yakni keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi yang dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode.
4. Pengawasan, yakni untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang telah direncanakan, sehingga tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (input) pada kenyataannya dapat dilaksanakan.

Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Manajemen Produksi memiliki ruang lingkup yang dibagi menjadi 3 kategori keputusan atau kebijakan utama yang tercakup didalamnya, yakni:
• Keputusan dan Kebijakan Mengenai Desain
Desain termasuk tipe keputusan berjangka panjang jika dalam arti luas meliputi penentuan desain produk yang akan dihasilkan, desain atas kegiatan pengadaan masukan yang dibutuhkan, desain lokasi / tata letak pabrik, desain atas metode dan teknologi pengolahan, desain atas organisasi perusahaan dan desain atas job description dan job specification.

• Keputusan dan Kebijakan Mengenai Proses Transformasi (Operations)
Keputusan operasi, berjangka pendek, hal ini berkaitan dengan keputusan taktis dan operasional yang mencakup gilir (Pergantian waktu bekerja) (Shift) jadwal produksi dari personal pabrik, jadwal penyerahan masukan ke subsistem pengolahan, anggaran produksi serta jadwal penyerahan keluaran ke pelanggan atau penyelesaian produk.

• Keputusan dan Kebijakan Perbaikan Terus Menerus Dari Sistem Operasi
Sifatnya yang terus menerus, sehingga kebijakan ini bersifat rutin. Kegiatannya mencangkup perbaikan terus menerus mutu keluaran (output), kapasitas dan kompetensi para pekerja, perawatan alat / mesin, serta perbaikan terus menerus atas metode penyelesaian pengerjaan produk.

Tahapan Manajemen Produksi
Terdapat tahapan yang harus dilewati agar mendapatkan hasil produksi yang sesuai dengan target yang akan berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan.

Adapun tahapan – tahapan dari manajemen Produksi, Yakni :
• Perencanaan Produksi
Dalam tahap ini, Tiap-tiap anggota tim dapat mengajukan ide produk baru yang relevan serta efektif dalam mewujudkan tujuan organisasi.

Perencanaan produksi ini harus menentukan berbagai hal dalam prosesnya. Hal tersebut seperti jenis barang yang akan diproduksi, tentang kualitas barang, jumlah barang, dan darimana bahan baku dan bagaimana pengendalian produksi.

• Pengendalian Produksi
Supaya berjalan lancar dan sesuai rencana yang telah dibuat, maka harus melakukan pengendalian atau kontrol produksi. Proses ini disebut dengan proses penentuan rincian teknis.

Adapun hal yang mesti dilakukan dalam pengendalian produksi ini seperti: Pengaturan detail rencana sistem kerja, pengaturan jadwal kerja, dan yang lainnya. Tujuan dari tahapan ini yakni untuk mengontrol hasil produksi agar berjalan dengan efektif dan efisien.

• Pengawasan Produksi
Ketika proses produksi ini berlangsung, maka diperlukan pengawasan. Tujuannya supaya hasil produksi sesuai dengan yang diinginkan, tepat waktu sesuai yang ditentukan, tidak mengalami kekurangan atau kelebihan biaya produksi serta produknya sesuai dengan standar kualitas dan lain sebagainya hingga siap diluncurkan ke pasaran.


Sumber https://www.materi.carageo.com

Copyright © 2024 Pustikom Universitas Bung hatta