Cara dan Syarat Mengajukan Pinjaman di Koperasi

Beberapa Syarat dan Cara Pengajuan Pinjaman di Koperasi Tahun 2020Siapa yang tidak mengenal Koperasi Simpan Pinjam (KSP)? Masih banyak orang yang memilih menyimpan uang mereka dan juga meminjam uang di dalam media ini. Secara sederhana, koperasi adalah sebuah organisasi bidang ekonomi yang dijalankan oleh para anggota demi kepentingan bersama.

Koperasi ini menjalankan segala kegiatan simpan dan pinjam berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat dengan asas kekeluargaan.


Pengertian tersebut dicantumkan di dalam Undang Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian.
Karena perkembangan zaman, kegiatan koperasi ini juga turut dikembangkan. Maka, dalam pelaksanaannya, koperasi juga menyediakan produk pinjaman yang dikhususkan bagi para anggota berdasarkan perjanjian dan kesepakatan bersama.
Jangan khawatir jika kamu bukan anggota koperasi, namun ingin meminjam dana untuk modal usaha. Kamu sudah bisa melakukan pengurusan dana pinjaman kepada koperasi meskipun status kamu bukan anggota.


Tapi, pada saat melakukan pinjaman di koperasi, status kamu berubah secara otomatis menjadi calon anggota koperasi.
#1 Alasan Mengajukan Pinjaman di Koperasi
Belakangan ini, koperasi dijadikan salah satu sarana pemenuhan kebutuhan finansial masyarakat. Bahkan, sering kali ditempatkan sebagai solusi utama.


Keberadaan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) menjadi pilihan masyarakat untuk mencukupi modal bisnis mereka. Sebab, KSP ini sangat berperan penting dalam menyalurkan modal kepada masyarakat luas, terutama kalangan menengah ke bawah.
Mengapa meminjam di koperasi? Mengapa tidak di bank saja?

Coba simak beberapa keuntungan meminjam dana di koperasi berikut ini.

• Persyaratan dan proses pengajuan pinjaman cenderung lebih mudah daripada bank.
• Koperasi didirikan dengan tujuan pemerataan ekonomi, memiliki nilai adil dengan bunga flat dan bahkan menurun.
• Dengan meminjam di koperasi, akan mengurangi praktik rentenir dengan sistem bagi hasil.
• Menjadi anggota koperasi, itu berarti kamu akan mendapat Sisa Hasil Usaha (SHU) yang bisa mengurangi bunga pinjaman kamu.
• Pajak yang dikenakan kepada peminjam/nasabah koperasi lebih ringan daripada bank, sehingga koperasi tidak perlu menekan biaya pinjaman untuk membuat imbal hasil para pendana menjadi lebih besar.
• Bunga pinjaman di koperasi lebih rendah daripada bunga pinjaman di bank, untuk plafon pinjaman di bawah Rp3 miliar.


Rata-rata plafon pinjaman di koperasi tidak kalah dari Kredit Tanpa Agunan (KTA) Bank, yaitu mulai dari Rp500.000 hingga ratusan juta rupiah. Namun, ada pula koperasi yang tidak memberi batasan plafon pinjaman atau disesuaikan dengan nilai jaminan.
Itulah mengapa para pemilik UKM dan UMKM masih banyak yang mengandalkan pinjaman koperasi sebagai sumber tambahan modal bisnis mereka.


#2 Langkah-Langkah Memilih Koperasi yang Tepat
Begitu banyaknya jenis koperasi yang tersedia untuk menyejahterakan masyarakat, beberapa di antaranya mungkin mendukung kebutuhan finansial kamu.


Namun, langkah-langkah berikut ini harus kamu terapkan dengan benar agar koperasi yang kamu pilih sesuai dengan kebutuhan. Sehingga kamu pun tidak merasa dirugikan.
1. Pastikan koperasi yang kamu pilih merupakan jenis Koperasi Simpan Pinjam (KSP), ini dikarenakan tidak semua koperasi menyediakan layanan meminjam dana.
2. KSP sekunder dilarang untuk memberikan dana atas nama perorangan. Jika kamu ingin meminjam dana atas nama perorangan, maka kamu harus memilih KSP primer.
3. Pastikan koperasi yang kamu pilih telah terdaftar di Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI. Silakan cek di sini untuk mengetahu tentang detail koperasi yang kamu pilih.
4. Koperasi memiliki izin penyelenggaraan transfer dana dari Bank Indonesia (BI) dan/atau memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
5. Pilihlah koperasi yang menyediakan pinjaman tanpa agunan/jaminan. Sebab, tidak semua koperasi memiliki KTA, mayoritasnya hanya menyediakan kredit multiguna.
6. Pastikan bahwa koperasi mengikuti rapat tahunan secara rutin, ini masuk ke dalam pertimbangan apakah koperasi yang kamu pilih tergolong aman atau tidak.
7. Sebagai calon anggota, kamu berhak memastikan apakah ada aktivitas yang dilakukan oleh koperasi dalam beberapa tahun terakhir. Jika ada, koperasi harus menyampaikan anggaran Sisa Hasil Usaha (SHU) kepada kamu.
8. Pastikan koperasi melakukan perekrutan secara terbuka dengan jumlah minimal 20 orang (sesuai kesepakatan).

Jangan lupa, kamu harus rajin memeriksa ke pemerintah setempat (di tingkat kota, kabupaten, atau provinsi) untuk mengetahui kelegalan dan keamanan koperasi.


Sebab, semakin banyak koperasi (kovensional dan online) yang sangat memudahkan penggunanya. Itu artinya, kamu juga harus semakin waspada terhadap kasus penipuan, baik pinjaman bodong atau investasi bodong, yang mengatasnamakan koperasi.


#3 Syarat Mengajukan Pinjaman di Koperasi
Meskipun kamu belum menjadi anggota koperasi, namun tak ada salahnya kamu mengetahui syarat-syarat untuk menjadi anggota koperasi, di antaranya:
• Seorang Warga Negara Indonesia (WNI).
• Memahami bahwa keanggotaan ini bersifat perorangan dan bukan dalam bentuk badan hukum.
• Membayar simpanan pokok dan simpanan wajib sesuai ketentuan yang berlaku.
• Menyetujui hasil keputusan Rapat Anggota Tahunan (RAT), khususnya mengenai anggaran koperasi berupa Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga (AD-ART), dan ketentuan yang berlaku lainnya di dalam koperasi.
Setelah resmi menjadi anggota koperasi, kamu akan dimudahkan untuk mengajukan pinjaman dana untuk kebutuhan kamu.

Berikut adalah persyaratan untuk mengajukan pinjaman dana yang bisa kamu lakukan:
• Berstatus sebagai anggota koperasi atau calon anggota koperasi.
• Mengisi formulir/proposal pengajuan pinjaman dana yang tersedia.
• Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk pinjaman dana di atas Rp50 juta.
• Kartu Tanda Penduduk (KTP) suami-istri dan Surat Nikah, jika sudah menikah.
• Kartu Keluarga (KK), rekening listrik, slip gaji, dan buku pensiun (jika diperlukan).
• Persiapkan berkas-berkas sebagai jaminan, seperti BPKB, surat kepemilikan tanah, sertifikasi deposito, dan lain-lain, jika hendak meminjam dana untuk keperluan bisnis.


Selanjutnya, kamu hanya tinggal mengunjungi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) untuk mengajukan pinjaman dana.


#4 Mulai Melakukan Pengajuan Pinjaman di Koperasi yang Dipilih
Setelah memenuhi persyaratan dari pengajuan pinjaman dana koperasi dan resmi menjadi anggota koperasi, ikuti langkah selanjutnya yuk!
• Serahkan berkas-berkas persyaratan, seperti KTP, KK, dan semua berkas lainnya.
• Serahkan proposal pengajuan pinjaman dana (berisi tujuan penggunaan dana, misalnya untuk modal usaha, membayar tagihan/cicilan kendaraan, dan alasan-alasan lainnya) yang telah kamu buat.
• Jika kamu ingin mengajukan pinjaman bisnis, maka kamu harus datang langsung ke kantor koperasi bersangkutan.
• Proposal pengajuan pinjaman dana yang kamu buat akan diperiksa oleh pengurus koperasi. Mereka akan mempertimbangkan isi proposal kamu sesuai dengan prosedur pinjaman yang sudah ditentukan sebelumnya.
• Jika proposal pengajuan pinjaman dana kamu disetujui, maka pencairan pinjaman dan lama pengembalian akan disesuaikan berdasarkan kesepakatan yang telah dituangkan di dalam akad pinjaman koperasi.
• Menyetujui kontrak mengenai bagi hasil dan cicilan tiap bulan yang harus dibayarkan.

Selamat! Kamu hanya perlu menunggu pinjaman dicairkan, baru setelah itu kamu bisa menikmati hasil pengajuan pinjaman kamu. Jangan lupa, gunakan sesuai kebutuhan ya!


#5 Cara Menghitung Bunga dan Biaya Pinjaman di Koperasi
Mengajukan pinjaman di koperasi memiliki banyak keuntungan, salah satunya adalah kamu akan dibebankan bunga yang sangat rendah dibandingkan lembaga keuangan lainnya.


Terdapat beberapa tipe bunga yang biasa diaplikasikan pada pinjaman jangka pendek di koperasi, antara lain yaitu:
• Bunga Flat – Bunga tipe ini sering digunakan dalam pinjaman jangka pendek, maksud dari bunga flat adalah perhitungan bunga nominalnya selalu sama setiap bulannya.
• Bunga Menurun – Bunga ini adalah tipe bunga yang dipengaruhi oleh besaran dari nilai pinjaman pokok. Semakin kecil pinjaman, maka semakin kecil bunganya.
• Bunga Menurun Efektif – Metode perhitungan bunga ini juga sering digunakan dalam pinjaman di koperasi. Tipe bunga ini dihitung dari saldo akhir di setiap bulannya, sehingga bunga yang kamu bayarkan akan menurun setiap bulan.


Lalu, bagaimana perhitungannya?
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, bunga koperasi lebih murah dibandingkan bunga pinjaman di tempat lain. Ini karena tujuan pengadaan kegiatan simpan pinjam di koperasi yaitu untuk menyejahterakan semua anggotanya.


Dalam menjalankan usaha pinjaman, koperasi menggunakan alternatif perhitungan bunga sebagai berikut.
I. Bunga Flat
Karena nominal bunganya selalu sama setiap bulan, maka tidak dibutuhkan perhitungan khusus untuk bunga ini.


II. Bunga Menurun (RC)
Di bawah ini adalah contoh perhitungan bunga menurun dengan suku bunga 1% sesuai dengan yang biasa digunakan pada perhitungan bunga pinjaman koperasi.
RC = ((Sisa Pokok x Suku Bunga) / 30 Hari) x Jumlah Hari
Mengikuti rumus di atas, simak contoh berikut.

Tabel di atas menyatakan bahwa, total bunga dalam 1 bulan (30 hari) sebesar Rp5.900 dengan pinjaman awal Rp1.000.000.
Kamu, sebagai peminjam, sebaiknya membayar pokok dan bunga secara rutin setiap bulan. Sebab, jika di akhir bulan kamu tidak melakukan angsuran bunga, maka bunga yang belum dibayar tersebut akan dihitung sebagai pengali (selain pokok) untuk perhitungan di bulan berikutnya.


III. Bunga Menurun Efektif (Sliding Rate)
Adapun rumus dari Sliding Rate yang perlu kamu ketahui:
Angsuran Bunga = Saldo x (Suku Bunga / 12 Bulan)
Berdasarkan rumus di atas, perhatikan contoh berikut ini.
Asumsi pinjaman sebesar Rp6.000.000 yang diangsur selama 6 bulan, dengan suku bunga 12% per tahun. Maka diperoleh:

Total angsuran (pokok + bunga) setiap bulannya berbeda-beda dan semakin menurun. Jika ditotalkan, maka selama 6 bulan, kamu harus dikenakan bunga sebesar Rp210.000. Sehingga kamu harus membayar pinjaman sejumlah Rp6.210.000.
Nah, perhitungan bunga koperasi di atas hanya contoh ya. Tingkat suku bunga disesuaikan dengan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang kamu pilih, hanya rumusnya saja yang sama.


#6 Kekurangan Dalam Peminjaman Uang Di Koperasi
Selain keuntungan, meminjam dana di Koperasi juga kelemahan, di antaranya:
• Masih menggunakan cara konvensional, termasuk perihal peminjaman dana. Sebagian besar koperasi belum memanfaatkan teknologi secara optimal, sehingga kamu mungkin akan kesulitan mendapat informasi mengenai produk pinjaman dan hal-hal lainnya.
• Harus menyetor simpanan wajib dan simpanan pokok sesuai dengan ketetapan koperasi terkait. Kedua simpanan ini tidak dapat kamu ambil, kecuali kamu keluar dari keanggotaan koperasi.
• Rentan konflik kepentingan atau tindakan penyalahgunaan. Ini dikarenakan terjadinya tumpang tindih antara peran dan manajemen kepengurusan.
• Rentan terjadi perselisihan pada saat rapat anggota. Hal ini menyebabkan Sisa Hasil Usaha (SHU) tidak menentu, sehinggamembuat pembagian hasil menjadi tidak pasti.
• Plafon pinjaman terbatas dan membutuhkan jaminan apabila nominal pinjaman lebih dari Rp50 juta.


#7 Apakah Ada Alternatif Pinjaman yang Lebih Mudah Tanpa Jaminan?
Keberadaan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) saat ini memang tidak terlalu banyak, walaupun minat masyarakat terhadap KSP masih terbilang banyak.


Terutama bagi masyarakat yang berada di kalangan menengah ke bawah dan membutuhkan pinjaman dana yang tidak terlalu besar. Karena alasan inilah, mereka lebih memilih KSP daripada bank atau perusahaan finansial lain untuk menunjang kebutuhannya.


Permasalahannya terletak pada keamanan dan legalitas koperasi. Tidak jarang yang mengeluh karena keberadaan pinjaman bodong. Atau, koperasi yang meminjamkan dana dengan agunan, padahal nominal yang dipinjamkan tidak terlalu besar.

Sumber https://koinworks.com

Copyright © 2024 Pustikom Universitas Bung hatta