Bagaimanakah Cara Menghitung Inflasi?

Baubau Inflasi Tertinggi Se-Sulawesi, Kedua Se-Indonesia – FAJARInflasi merupakan tingkat rata-rata barang atau jasa yang mengalami kenaikan secara terus-menerus. Biasanya peningkatan tersebut terjadi dalam perekonomian selama beberapa periode tertentu. Inflasi juga bisa berpengaruh pada mata uang suatu Negara.


Tingkat inflasi yang tinggi bisa berdampak pada melemahnya mata uang domestik dan juga bisa membuat daya saing barang atau jasa di dalam maupun luar negeri mengalami penurunan. Hal tersebut tentu akan berdampak buruk bagi ekonomi Negara.
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya Inflasi salah satunya karena konsumsi masyarakat yang terus mengalami peningkatan, berlebihnya likuiditas di pasar hingga proses distribusi yang tidak lancar.


Tingkat penjualan dan kondisi ekonomi yang tidak stabil dalam suatu Negara bisa berakibat terkena inflasi. Karena itu, Negara selalu berusaha untuk menghindari inflasi karena bisa mengakibatkan terjadinya krisis ekonomi ringan hingga berat.


Pengertian Inflasi menurut para ahli:
1. Parkin dan Bade
Inflasi merupakan pergerakan tingkatan harga ke arah atas. Ini berkaitan dengan harga dan berapa banyaknya uang untuk bisa mendapatkan barang tersebut.


2. Marcus
Inflasi merupakan sebuah nilai ketika tingkat suatu harga barang atau jasa pada umumnya sedang mengalami kenaikan.


3. Investword
Inflasi adalah keseluruhan harga barang atau jasa dalam ekonomi yang mengalami kenaikan. Biasanya di ukur menggunakan indeks harga konsumen dan indeks harga produsen.


4. Gerald J. Thuesen dan W. J. Fabrycky
Inflasi memiliki pengertian yakni suatu kondisi yang menunjukkan tingkat harga dalam perekonomian mengalami perubahan.


5. Bambang dan Aristanti (2007)
Inflasi merupakan harga-harga umum yang mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut terjadi secara terus-menerus. Akibat inflasi ini akan membuat daya beli masyarakat menjadi menurun. Hal tersebut di sebabkan karena dalam inflasi tingkat pendapatan akan menurun.


Jenis Inflasi
Ada beberapa jenis inflasi yang terjadi pada suatu Negara. Agar lebih jelas, berikut merupakan pengertian dari empat jenis Inflasi:
1.Inflasi Ringan (Creeping Inflation)
Inflasi ini ditandai oleh kenaikan tingkat inflasi yang rendah yakni kurang dari 10% pertahun. Biasanya jika terjadi inflasi ini, harga akan mengalami kenaikan harga yang relative lambat dan berlangsung pelat.
Pengertian inflasi ringan yang lainnya adalah keadaan di mana inflasi suatu negara meningkat secara bertahap, tetapi terus menerus, seiring waktu. Efek yang relatif kecil dari inflasi yang merambat, jika dilihat dalam jangka panjang, sebenarnya menambah kenaikan biaya hidup yang cukup signifikan.


2. Inflasi Sedang (Galloping Inflation)
Inflasi ini terjadi karena harga mengalami kenaikan yang cukup besar dalam waktu yang singkat.Laju inflasi ini berkisar 10% sampai 30% pertahun. Inflasi ini lebih tinggi dari inflasi ringan.


3. Inflasi Berat (High Inflation)
Inflasi yang satu ini sudah tergolong berat. Lajunya mencapai 30% sampai 100% dalam setahun.Inflasi yang tinggi seringkali memberikan dampak buruk terhadap pertumbuhan ekonomi.


4. Inflasi Sangat Berat (Hyperinflation)
Jenis inflasi ini bukan lagi berat tapi sudah sangat berat. Inflasi ini dapat mencapai lebih dari 100% untuk setiap tahunnya. Tentu sangat besar dan bisa menyebabkan dampak ekonomi yang sangat buruk terhadap suatu Negara.


Cara Menghitung Inflasi
Ada beberapa cara menghitung inflasi salah satunya adalah dengan metode Indeks Harga Konsumen, Produk Domestik Bruto dan Indeks Harga Perdagangan Besar.

Untuk mengetahu lebih lanjut, berikut ini penjelasannya:
1. Indeks Harga Konsumen (IHK)
Cara menghitung inflasi yang pertama menggunakan IHK alias Indeks Harga Konsumen. Indeks Harga Konsumen adalah indeks yang di gunakan untuk menghitung rata-rata harga barang atau jasa tertentu yang di konsumsi oleh masyarakat. Tingkat inflasi suatu Negara biasanya di ukur menggunakan Indeks ini.


Agar bisa memperkirakan nilai Indeks Harga Konsumen di masa depan biasanya menggunakan indeks harga produsen yakni harga rata-rata bahan yang di gunakan untuk membuat produk oleh produsen.


Cara menghitung IHK yakni dengan mengumpulkan harga dari banyaknya jumlah barang atau jasa tertentu. BPS juga akan mengukur jenis-jenis produk yang berbeda. Kemudian mulai menghitung harga dari barang dan jasa tersebut.


Cara menghitung Indeks Harga Konsumen adalah IHK = (Pn/Po)x100 Di mana, Pn artinya Harga sekarang sedangkan Po merupakan Harga pada tahun dasar. Tahun dasar adalah Tahun yang akan di jadikan sebagai perbandingan dengan tahun yang akan di hitung.


Berikut ini contohnya:
Pada tahun 2017, harga sebuah buku gambar anak-anak adalah Rp 100.000 per-unitnya. Sementara harga satu buah buku gambar anak-anak pada tahun dasar Rp 80.000. Agar lebih jelas, berikut ini adalah cara menghitung indeks harga pada tahun 2017.
IHK = (Rp 100.000 / Rp 80.000) x 100 = 125
Dalam penjelasan tersebut bisa di simpulkan bahwa pada tahun 2017 telah terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen sebesar 25% dari harga dasar . Cara menghitungnya yakni 125 dikurangi 100 (sebagai tahun dasar). Berikut ini adalah rumus yang di gunakan untuk mengetahui inflasi.
Inflasi = (IHKn – IHKo)/IHKo}x 100%
IHKn adalah kependekan dari Indeks Harga Konsumen periode ini sedangkan IHKo kependekan Indeks Harga Konsumen periode lalu.


2. Produk Domestik Bruto (PDB)
Cara menghitung inflasi selanjutnya yakni dengan Produk Domestik Bruto atau bisa di artikan semua barang atau jasa yang di produksi dalam jangka waktu tertentu namun biasanya per tahun.
Ada dua cara yang bisa di gunakan untuk menghitung PDB yakni dengan memakai dua metode yaitu pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan. Nah, berikut ini adalah rumus umum yang biasa di gunakan untuk menghitung kedua metode tersebut.
Cara menghitung pendekatan pengeluaran:
PDB= Konsumsi+Investasi+Pengeluaran pemerintah+(ekspor-impor)
Dari rumus tersebut dapat di simpulkan bahwa yang termasuk dalam konsumsi adalah pengeluaran rumah tangga, investasi usaha, pengeluaran pemerintah dan kegiatan ekspor maupun impor.
Cara menghitung pendekatan pendapatan:
PDB= sewa+upah+bunga+laba


Secara lebih rinci, pendekatan pendapatan di dapatkan dari faktor produksi. Pendapatan faktor produksi mulai dari sewa, upah, bunga untuk pemilik modal dan laba untuk pemilik usaha.
1.Contoh perhitungan PDB berdasarkan pendekatan pengeluaran
Konsumsi Masyarakat Rp 80,000,000.00
Pendapatan Laba Usaha Rp 30,000,000.00
Pengeluaran Negara Rp 290,000,000.00
Pendapatan Sewa Rp 20,000,000.00
Pengeluaran Investasi Rp 70,000,000.00
Ekspor Rp 45,000,000.00
Impor Rp 30,000,000.00

Jawab:
PDB= Konsumsi+Investasi+Pengeluaran pemerintah+(ekspor-impor)
PDB= 80.000.000+30.000.000+290.000.000 (45.000.000-30.000.000)
PDB= 400.000.000+15.000.000
PDB= 415.000.000


3. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)
Cara menghitung inflasi yang ke tiga adalah dengan Indeks Harga Perdagangan Besar atau yang juga bisa di sebut Indeks Harga Produsen. IHPB merupakan angka indeks yang megukur tingkat harga barang atau jasa yang di beli oleh konsumen.


Namun, ada juga yang mengatakan bahwa Indeks Harga Produsen adalah indeks yang di dasarkan pada harga transaksi pedagang pertama dengan pedagang selanjutnya di pasar yang masih berada dalam suatu komoditas.


Itulah penjelasan singkat mengenai Inflasi, jenis-jenis inflasi hingga cara menghitung inflasi secara lebih rinci, semoga bisa menambah pengetahuan anda tentang Inflasi. Intinya, setiap Negara kalau bisa pasti akan menghindari inflasi karena inflasi akan memberikan dampak yang kurang baik bagi kehidupan terutama dalam segi ekonomi.

Sumber https://www.karyaone.co.id

Copyright © 2024 Pustikom Universitas Bung hatta