Pengaruh Inflasi terhadap Ekonomi Negara

Pengaruh inflasi terhadap ekonomi dapat menjadikan penurunan daya beli mata uang. Sebelum inflasi anda dapat membeli barang dengan sekian jumlah uang yang kamu miliki. Tapi setelah terjadi inflasi uang yang sama jumlahnya ketika anda membeli barang yang sama ternyata masih kurang jumlahnya.

Padahal uangnya sama seperti jumlah sebelumnya dan barang yang dibeli juga sama.
Adanya pengaruh inflasi terhadap ekonomi suatu negara cukup besar. Kenapa? Karena negara memiliki rasa ketakutan ketika tidak mengendalikan laju inflasi. Hal ini akan menjadikan daya perekonomian negara menjadi lemah dan masyarakat juga akan semakin resah.


Pengaruh Inflasi terhadap Ekonomi
Berikut ini beberapa Pengaruh inflasi terhadap ekonomi, yakni:


Mendorong Adanya Pengeluaran
Pengaruh inflasi terhadap ekonomi bisa mendorong munculnya pengeluaran. Jika mata uang semakin turun maka pemilik tabungan juga akan semakin banyak mengeluarkan uangnya untuk memenuhi kebutuhannya. Menabung dalam kondisi inflasi justru akan merugikan. Karena mata uang nilainya semakin turun.


Misalnya saja pada tahun 2019 memiliki uang dengan jumlah 400 ribu dapat anda gunakan untuk membeli satu gram emas. Pada tahun 2020 ternyata hanya mendapatkan emas 0,6 gram saja. Untuk itu banyak orang yang akan menarik uangnya dari bank untuk dapat digunakan menjadi hal yang produktif.


Untuk konsumen uang dari penarikan tabungan biasanya akan digunakan untuk menyetok bahan makanan, bahan bakar dan bahan pakaian. Dengan begitu sebelum harga naik mengantisipasi terlebih dahulu.


Untuk pebisnis justru akan membeli barang yang tidak akan turun harganya. Misalnya saja logam mulia berlian ataupun emas. Tapi jika penarikan terlalu berlebihan akan mengakibatkan investasi jangka panjang menjadi masalah.


Banyak orang akan membeli bahan lebih dari kebutuhannya untuk menghindari harga yang lebih tinggi lagi. Pada akhirnya pemasok barang kewalahan dan laju pertumbuhan ekonomi akan semakin cepat. Hal ini justru akan membuat laju inflasi akan lebih tinggi lagi.


Berkurangnya Daya Beli
Pengaruh inflasi terhadap ekonomi juga dapat menurunkan daya beli dari mata uang. Sehingga jumlah uang yang sama ketika membeli barang hasilnya lebih sedikit dibandingkan dengan waktu sebelum inflasi. Hal tersebut dikarenak para pedagang menaikkan harga jual barang dagangan. Mereka menaikkan harga agar dapat menangkap nilai yang sama ketika terjadi inflasi.


Adanya inflasi juga mempengaruhi gaya hidup yang standar dari pada sebelumnya. Dengan demikian masyarakat akan dituntut untuk menghasilkan uang lebih dibandingkan sebelumnya. Kenapa demikian? Karena ketika inflasi jasa atau barang yang sama sebelumnya harganya menjadi lebih mahal lagi.


Jika hasil kerja tidak sejalan dengan adanya inflasi dapat menyebabkan berkurangnya daya beli. Taraf penghidupan juga akan menurun. Adanya kenaikan inflasi yang tinggi dapat memperburuk perekonomian suatu negara. Hal ini dikarenakan barang atau jasa harganya semakin naik di luar jangkauan masyarakat umum.


Memacu Adanya Pertumbuhan Ekonomi
Orang lebih banyak mengeluarkan uang yang dimiliki dari pada menabung. Hal ini bertujuan untuk mengurangi beban hutang. Selain itu juga dapat membantu pihak peminjam untuk bisa segera melunasi pinjamannya. Dengan demikian masyarakat justru lebih meningkatkan konsumen di berbagai sektor perekonomian.


Pada tingkat tertentu sebenarnya inflasi bukanlah suatu momok yang menakutkan. Inflasi juga diperlukan untuk memicu pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Kenapa? Karena ketika inflasi banyak orang menggunakan uangnya untuk hal yang produktif. Mereka dituntut oleh keadaan dan waktu untuk dapat menghasilkan uang.


Merugikan Kreditor dan Membantu Debitor
Ketika inflasi atau penurunan mata uang, debitor merasa diuntungkan oleh kreditor. Contohnya pada tahun 2019 debitor meminjamkan uang sebesar dua puluh juta rupiah. Karena terjadi inflasi uang tersebut harus dikembalikan tahun ini menjadi lebih berkurang.


Jumlah uang yang dipinjam sama dan ketika dikembalikan juga memiliki nilai yang sama. Hanya saja uang tersebut memiliki daya beli menjadi berkurang. Seperti halnya pada kenaikan inflasi sebesar 3% daya beli yang 20 juta tersebut menjadi 19,7 juta saja.


Untuk itu debitor menjadi diuntungkan dikarenakan ia membayar hutangnya yang lebih rendah dari yang seharusnya. Pada kasus tersebut adanya inflasi menjadikan hutangnya dapat berkurang sebesar 0,3 juta dalam satu tahun. Sedangkan pada posisi kreditor menjadi dirugikan. Walaupun jumlahnya sama nominalnya tetapi fungsionalnya menjadi berkurang.


Pendistribusian Kekayaan
Adanya inflasi ini memiliki dampak yang berbeda-beda pada setiap kelompok individu. Ada kelompok yang memperoleh keuntungan dan ada juga yang mendapatkan kerugian.

Berikut ini penjelasannya.
• Produsen dan pekerja
Produsen memiliki dampak yang diuntungkan karena biaya produksi lebih rendah dibandingkan harga jualnya. Selama ada inflasi harga barang menjadi naik sehingga pendapatan yang diperoleh perusahaan juga semakin besar.


Namun sebaliknya pekerja justru dirugikan karena daya beli atau upahnya menjadi turun. Terkadang produsen tidak meningkatkan pendapatan karyawan secara proposional padahal harga barang naik.


• Orang yang memiliki pendapatan tetap
Pengaruh inflasi bagi orang yang memiliki pendapatan tetap seperti halnya pensiunan, karyawan, tuan tanah, pemilik sewa dan sejenisnya itu merasa dirugikan. Hal ini dikarenakan nilai pendapatan mereka berkurang.


• Pedagang, Pemasar Gelap, Spekulan dan Pengusaha
Para pelaku usaha ini merupakan kelompok pelaku ekonomi yang diuntungkan jika terjadi inflasi. Kenapa? Karena mendapat keuntungan dari adanya kenaikan harga barang.


• Investor
Para investor ataupun pemilik saham akan merasa diuntungkan sebab mereka mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi lagi. Dengan demikian keuntungan perusahaan lebih tinggi dan nilai kepemilikan saham mereka juga lebih meningkat lagi.

Sumber https://finata.id

Copyright © 2024 Pustikom Universitas Bung hatta