Tanpa kualitas konten yang baik, tentu strategi digital marketing akan terhambat. Apalagi dengan formatnya yang beragam, seperti artikel, video, image, podcast, dan lain sebagainya, konten memiliki kekuatan supaya brand dapat terlihat lebih unggul.
Bukan hanya itu, dengan berbagai variasinya, konten dapat pula dimanfaatkan dalam berbagai platform digital, sehingga dapat menarik minat ragam audiens yang luas. Maka itu, brand kini membutuhkan strategi content marketing untuk bisa menyasar audiens yang tepat hingga membantu meningkatkan penjualan.
Walau demikian investasi pada kegiatan content marketing ini kadang kala membutuhkan dana yang tidak sedikit. Tetapi, jika memiliki budget yang terbatas, ada pula beberapa tips yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan dana yang dimiliki dan tidak menghabiskan uang perusahaan. Berikut beberapa diantaranya.
Tentukan objektif dan strategi
Sebelum memulai suatu kegiatan marketing tentu kita butuh untuk menentukan objektif yang jelas terlebih dahulu. Biasanya terdapat 3 objektif ketika brand ingin menjalankan kegiatan content marketing yakni, meningkatkan brand awareness, brand building atau mendorong tingkat konversi.
Setelah menentukan tujuan, kita bisa mulai melakukan riset dan juga membentuk strategi yang paling tepat untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Beberapa hal yang perlu kita identifikasi ketika menjalankan strategi content marketing ini antara lain;
Apa yang akan kita produksi?
Mengapa kita memproduksi itu?
Ekspektasi ROI dari konten yang kita tayangkan.
Dalam menentukan strategi ini kita perlu memahami dengan baik apa yang kita targetkan, lalu pastikan semua konten pada setiap platform saling selaras.
Fokus pada topik-topik penting
Kurang memiliki fokus bisa menyebabkan dana strategi content marketing terhambur sia-sia. Maka itu, kita perlu memilih secara bijak topik-topik yang akan disajikan. Pastikan untuk menayangkan konten dengan topik-topik yang disukai dan menjadi perhatian audiens.
Mungkin akan sedikit sulit bagi brand untuk mengidentifikasi topik-topik yang tepat dengan biaya yang sedikit. Namun ada pula beberapa cara sederhana untuk mengumpulkan ide topik, seperti;
Mengikuti influencer di media sosial yang relevan dengan industri brand kita. Lalu observasi apa yang mereka lakukan. Pastikan mereka aktif dan pantau konten atau topik yang mereka sampaikan untuk ide konten kita.
Gunakan situs-situs Q&A seperti Quora. Cari keyword yang sesuai dan relevan dengan bisnis yang kita kelola. Setelah itu, lihat pertanyaan apa yang muncul dan paling banyak ditanyakan. Bisa jadi pertanyaan tersebut merupakan topik yang banyak dicari dan disukai oleh masyarakat.
Lihat followers akun media sosial yang dikelola brand untuk mencari ide konten. Masuki salah satu profil secara acak dan cari tahu minat mereka. Pastikan kita melihat beberapa konten yang mereka posting di media sosial dan mencari benang merah minat mereka.
Lakukan repurpose konten
Kita bisa memotong biaya dan waktu pengerjaan konten dengan melakukan repurpose pada aset-aset yang sudah kita punya sebelumnya. Contohnya, artikel panjang bisa kita potong-potong dan dijadikan konten media sosial yang menarik.
Berikut beberapa cara lain dalam melakukan repurpose konten.
Mengembangkan satu artikel panjang menjadi beberapa topik yang berdiri sendiri.
Mengubah konten yang sudah ada ke format konten lain. Seperti mengubah artikel menjadi infografik atau video pendek.
Menggabungkan beberapa artikel menjadi satu buku.
Mengirim e-mail
Content marketing memang memiliki daya tarik tersendiri, namun para audiens yang pernah membaca konten yang kita sajikan belum tentu akan kembali mengunjungi situs yang kita kelola. Karenanya, untuk mengajak audiens agar mau kembali mengunjungi konten lain, kita perlu mengingatkan mereka melalui e-mail.
Jutaan orang memeriksa e-mail mereka setiap harinya. Berdasarkan studi dari Adobe, setiap orang rata-rata menghabiskan waktu selama 6 jam untuk memeriksa e-mail per hari. Temuan ini dapat menjadi bukti pentingnya e-mail sebagai channel komunikasi brand.
Kita juga bisa menggunakan e-mail untuk terhubung dengan para prospek yang mungkin sudah melupakan brand dan mengingatkan mereka kembali. Pikirkan e-mail sebagai peluang kita untuk menarik perhatian masyarakat dan mendorong sales melalui channel yang gratis atau memiliki dana kecil.
Mengukur performa konten
Kita perlu mengukur performa dari konten-konten yang ditayangkan. Dengan begitu, kita menjadi tahu konten seperti apa yang dapat bekerja baik sehingga perlu dipertahankan dan mana konten yang buruk, sehingga bisa ditinggalkan.
Dari situ kita bisa membentuk strategi konten yang lebih efektif dan efisien kedepannya. Dengan begitu biaya yang dikeluarkan pun menjadi tidak sia-sia karena performa konten yang lebih terjamin.
Konten memang memiliki fungsi penting dalam strategi digital marketing. Walau kadangkala bisa menguras dana, namun dengan cara yang tepat, content marketing bisa menjadi lebih efisien dari sisi biaya tetapi tetap memiliki performa yang baik dan efektif mencapai objektif yang ditentukan.
Sumber https://marketingcraft.getcraft.com