Bertempat di Aula gedung B3 Kampus 2 Universitas Bung Hatta, (09/12/22) program studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bung Hatta mengadakan kuliah umum dengan tema “ Kiat Sukses Berbisnis Orang Minang” dengan narasumber Dr (HC). Dra. Nurhayati Subakat, Apt. Founder dan Komisaris Utama Paragon Technology and Innovation.
Nurhayati Subakat, Direktur Utama PT Paragon Technology & Innovation, sebuah perusahaan kosmetik dengan produk andalannya Wardah, mengungkapkan kesuksesan yang dicapainya selama ini diperoleh dengan cara yang sangat sederhana. Dalam menjalani bisnis di bidang kosmetik dan produk kecantikan lainnya, Nurhayati mengaku hanya bermodalkan duit. Jangan salah sangka dahulu, duit yang dimaksud disini adalah singkatan dari Doa, Usaha, Ikhtiar, dan Tawakal.
"Kalau untuk bisnis ya pegangan saya cuma 5P. Kalau orang lain kan biasanya cuma 4P. Nah 5P itu, Price, Product, Promotion, Place dan Pertolongan dari Allah," ujar Nurhayati yang memulai bisnisnya dengan menjual sampo hasil racikannya ke warung dekat rumah.
Bagi Nurhayati, seorang pebisnis tidak bisa hanya memikirkan dirinya sendiri. Kelancaran dalam berbisnis justru bisa diperoleh saat si pemilik usaha memikirkan orang lain di sekitarnya. Wanita yang juga mengawali usahanya dengan berjualan dari pintu ke pintu ini mengaku sempat muncul keinginan menghentikan bisnisnya saat musibah kebakaran menimpa tempat usahanya.
Pebisnis Yang Bermental Tangguh
Awalnya, sebut Nurhayati, bisnis tersebut hanya bisnis rumahan biasa. Dengan target konsumen muslimah, Wardah membawa label halal pada brand-nya. Ketika itu produknya hanya ditawarkan dari pintu ke pintu (door to door) dan dari salon ke salon.
Kesulitan terbesar menurutnya adalah mendapatkan kepercayaan terhadap produk kosmetik rumahan baru dengan label halal tersebut yang dia bawa. Namun perlahan, dengan kerja kerasnya, bisnis tersebut mampu mendapatkan kepercayaan dari konsumennya.
Nurhayati terus mengembangkan sayap usahanya ke berbagai tempat yang memiliki potensi usaha. Namun, saat usahanya berkembang, Nurhayati mendapatkan cobaan yang tidak ringan, tempat usahanya mengalami musibah kebakaran. Musibah tersebut sempat membuat wanita berdarah minang tersebut ingin berhenti menjadi pengusaha.
Tetapi mental seorang pengusaha bermain disini. Dia menyadari jika dia berhenti, maka karyawannya akan kehilangan mata pencaharian untuk keluarganya. Atas dasar tanggung jawab terhadap karyawannya, dia putuskan untuk kembali memulai dari awal bisnisnya yang sempat bangkrut tersebut.
Kebangkitan bisnis Nurhayati, dimulai melalui relasi-relasinya. Bisnis wanita berhijab tersebut merangkak naik dan makin besar. Produk-produknya semakin dipercayai konsumen dan jangkauan wilayah produknya pun semakin luas.
Saat ini, PTI memiliki dua pabrik yang berlokasi di Cibodas dan Tangerang dengan daerah operasional mencapai 30 daerah dengan 4.500 karyawan diseluruh Indonesia. Bahkan saat ini produk-produk PTI sudah masuk ke berbagai negara Asia Tenggara seperti Malaysia.
Dalam pemaparan nya diharapkan dapat menambah pengetahuan para mahasiswa tentang bagaimana kiat sukses berbisnis orang Minang.
Pelaksanaan kuliah umum prodi Manajemen ini terlaksana dengan baik dan lancar, ada pun peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan kuliah umum ini. Peserta yang mengikuti kuliah umum ini kurang lebih sebanyak 300 peserta yang terdiri dari kalangan dosen dan mahasiswa. Kegiatan dimoderatori oleh Dr. Wirnita, S,Pd., M.Pd. Sebagai penutup ketua prodi Manajemen Linda Wati, S.E., M.Si., menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak sehingga acara ini dapat berlangsung lancar dan sukses serta memberi pengalaman dan pembelajaran kepada mahasiswa bagaimana cara memulai bisnis.