Halo sobat kampus, yuk simak informasi dari @DitjenPK. Berbagai tantangan di tahun 2020 yang harus dilalui Indonesia untuk menjadi negara yang lebih kuat tentunya membutuhkan pengelolaan keuangan pusat dan daerah yang kuat pula. Untuk itu, berbagai kebijakan telah dikeluarkan oleh Kemenkeu c.q. DJPK dalam merespon berbagai tantangan yang ada dan mewujudkan percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Simak infografis berikut untuk tahu kebijakan apa saja yang telah dikeluarkan Kemenkeu c.q. DJPK selama tahun 2020! #KaleidoskopPMK2020 #KaleidoskopPMK2020
Penyelenggara insurance technology (insurtech) PasarPolis belum lama ini mencatat telah mampu menjual sekitar 70 juta polis setiap bulan. Pencapaian tersebut disokong oleh kontribusi 80 produk asuransi aktif yang dirancang secara khusus. Selain itu, PasarPolis mendapatkan lebih dari 4 juta pelanggan baru hanya di bulan Juni 2020 lalu. Hal itu tidak terlepas dari pemanfaatan teknologi, terutama dalam menciptakan inklusivitas dan affordability (keterjangkauan) asuransi. CEO & Founder PasarPolis Cleosent Randing mengatakan, semua jenis produk dirancang secara khusus agar dapat meringankan beban dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang unik antara satu sama lain. PasarPolis bertekad agar perlindungan asuransi dapat hadir bagi masyarakat mulai dari bangun tidur, bekerja, hingga kembali ke rumah. "Teknologi AI yang kami gunakan memungkinkan kami untuk menciptakan produk yang lebih mudah diakses dan dijangkau, serta proses klaim yang lebih instan. Lewat keunggulan ini, insurtech mampu menjawab tiga masalah utama yang menghambat industri asuransi, yaitu akses yang rumit, proses klaim yang ribet, dan premi yang tidak terjangkau," ungkap Cleosent dalam siaran pers, Kamis (14/1). Dia mengungkapkan, teknologi juga memungkinkan pelaku insurtech untuk menembus segmentasi masyarakat yang sebelumnya sulit tersentuh layanan asuransi. PasarPolis sendiri mencatat bahwa 90% konsumennya adalah mereka yang sebelumnya tidak pernah membeli polis asuransi (first-time buyer), dan 40% pemegang polis PasarPolis merupakan pekerja sektor informal, seperti pengemudi ojek online, kurir, dan pelaku UMKM online. Saat ini, kata Cleosant, transformasi digital asuransi telah terjadi dan pondasinya telah terbangun semakin kuat selama 2020 karena adanya pandemi. Di 2021, Industri insurtech terus bergerak positif dan pelaku industri asuransi harus mampu membawa gebrakan yang berbeda dan dampak positif lebih besar dari tahun sebelumnya. "Kami yakin bahwa masih terdapat ruang yang sangat besar bagi insurtech untuk terus tumbuh ke depannya. Apalagi dengan kemampuan teknologi untuk menciptakan produk asuransi mikro yang lebih spesifik, terjangkau, dan tepat sasaran, sehingga bisa memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat," ujar dia. Cleosant menyatakan, pihaknya optimis bahwa capaian positif yang sudah dibuat selama tahun 2020 akan terus bertambah dan tumbuh di tahun 2021. Hal tersebut didukung adopsi digital oleh masyarakat yang semakin tinggi. "Dalam memaksimalkan potensi insurtech, kami pun siap berkolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, asosiasi, hingga pelaku industri baik di Indonesia maupun Asia Tenggara," tutup Cleosent. Editor : Gora Kunjana (Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.)
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "PasarPolis Jual 70 Juta Polis Per Bulan"
Read more at: http://brt.st/70yb
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "PasarPolis Jual 70 Juta Polis Per Bulan"
Read more at: http://brt.st/70yb
Penyelenggara insurance technology (insurtech) PasarPolis belum lama ini mencatat telah mampu menjual sekitar 70 juta polis setiap bulan. Pencapaian tersebut disokong oleh kontribusi 80 produk asuransi aktif yang dirancang secara khusus. Selain itu, PasarPolis mendapatkan lebih dari 4 juta pelanggan baru hanya di bulan Juni 2020 lalu. Hal itu tidak terlepas dari pemanfaatan teknologi, terutama dalam menciptakan inklusivitas dan affordability (keterjangkauan) asuransi. CEO & Founder PasarPolis Cleosent Randing mengatakan, semua jenis produk dirancang secara khusus agar dapat meringankan beban dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang unik antara satu sama lain. PasarPolis bertekad agar perlindungan asuransi dapat hadir bagi masyarakat mulai dari bangun tidur, bekerja, hingga kembali ke rumah. "Teknologi AI yang kami gunakan memungkinkan kami untuk menciptakan produk yang lebih mudah diakses dan dijangkau, serta proses klaim yang lebih instan. Lewat keunggulan ini, insurtech mampu menjawab tiga masalah utama yang menghambat industri asuransi, yaitu akses yang rumit, proses klaim yang ribet, dan premi yang tidak terjangkau," ungkap Cleosent dalam siaran pers, Kamis (14/1). Dia mengungkapkan, teknologi juga memungkinkan pelaku insurtech untuk menembus segmentasi masyarakat yang sebelumnya sulit tersentuh layanan asuransi. PasarPolis sendiri mencatat bahwa 90% konsumennya adalah mereka yang sebelumnya tidak pernah membeli polis asuransi (first-time buyer), dan 40% pemegang polis PasarPolis merupakan pekerja sektor informal, seperti pengemudi ojek online, kurir, dan pelaku UMKM online. Saat ini, kata Cleosant, transformasi digital asuransi telah terjadi dan pondasinya telah terbangun semakin kuat selama 2020 karena adanya pandemi. Di 2021, Industri insurtech terus bergerak positif dan pelaku industri asuransi harus mampu membawa gebrakan yang berbeda dan dampak positif lebih besar dari tahun sebelumnya. "Kami yakin bahwa masih terdapat ruang yang sangat besar bagi insurtech untuk terus tumbuh ke depannya. Apalagi dengan kemampuan teknologi untuk menciptakan produk asuransi mikro yang lebih spesifik, terjangkau, dan tepat sasaran, sehingga bisa memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat," ujar dia. Cleosant menyatakan, pihaknya optimis bahwa capaian positif yang sudah dibuat selama tahun 2020 akan terus bertambah dan tumbuh di tahun 2021. Hal tersebut didukung adopsi digital oleh masyarakat yang semakin tinggi. "Dalam memaksimalkan potensi insurtech, kami pun siap berkolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, asosiasi, hingga pelaku industri baik di Indonesia maupun Asia Tenggara," tutup Cleosent. Editor : Gora Kunjana (Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.)
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "PasarPolis Jual 70 Juta Polis Per Bulan"
Read more at: http://brt.st/70yb
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "PasarPolis Jual 70 Juta Polis Per Bulan"
Read more at: http://brt.st/70yb
Penyelenggara insurance technology (insurtech) PasarPolis belum lama ini mencatat telah mampu menjual sekitar 70 juta polis setiap bulan. Pencapaian tersebut disokong oleh kontribusi 80 produk asuransi aktif yang dirancang secara khusus. Selain itu, PasarPolis mendapatkan lebih dari 4 juta pelanggan baru hanya di bulan Juni 2020 lalu. Hal itu tidak terlepas dari pemanfaatan teknologi, terutama dalam menciptakan inklusivitas dan affordability (keterjangkauan) asuransi. CEO & Founder PasarPolis Cleosent Randing mengatakan, semua jenis produk dirancang secara khusus agar dapat meringankan beban dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang unik antara satu sama lain. PasarPolis bertekad agar perlindungan asuransi dapat hadir bagi masyarakat mulai dari bangun tidur, bekerja, hingga kembali ke rumah. "Teknologi AI yang kami gunakan memungkinkan kami untuk menciptakan produk yang lebih mudah diakses dan dijangkau, serta proses klaim yang lebih instan. Lewat keunggulan ini, insurtech mampu menjawab tiga masalah utama yang menghambat industri asuransi, yaitu akses yang rumit, proses klaim yang ribet, dan premi yang tidak terjangkau," ungkap Cleosent dalam siaran pers, Kamis (14/1). Dia mengungkapkan, teknologi juga memungkinkan pelaku insurtech untuk menembus segmentasi masyarakat yang sebelumnya sulit tersentuh layanan asuransi. PasarPolis sendiri mencatat bahwa 90% konsumennya adalah mereka yang sebelumnya tidak pernah membeli polis asuransi (first-time buyer), dan 40% pemegang polis PasarPolis merupakan pekerja sektor informal, seperti pengemudi ojek online, kurir, dan pelaku UMKM online. Saat ini, kata Cleosant, transformasi digital asuransi telah terjadi dan pondasinya telah terbangun semakin kuat selama 2020 karena adanya pandemi. Di 2021, Industri insurtech terus bergerak positif dan pelaku industri asuransi harus mampu membawa gebrakan yang berbeda dan dampak positif lebih besar dari tahun sebelumnya. "Kami yakin bahwa masih terdapat ruang yang sangat besar bagi insurtech untuk terus tumbuh ke depannya. Apalagi dengan kemampuan teknologi untuk menciptakan produk asuransi mikro yang lebih spesifik, terjangkau, dan tepat sasaran, sehingga bisa memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat," ujar dia. Cleosant menyatakan, pihaknya optimis bahwa capaian positif yang sudah dibuat selama tahun 2020 akan terus bertambah dan tumbuh di tahun 2021. Hal tersebut didukung adopsi digital oleh masyarakat yang semakin tinggi. "Dalam memaksimalkan potensi insurtech, kami pun siap berkolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, asosiasi, hingga pelaku industri baik di Indonesia maupun Asia Tenggara," tutup Cleosent. Editor : Gora Kunjana (Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.)
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "PasarPolis Jual 70 Juta Polis Per Bulan"
Read more at: http://brt.st/70yb
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "PasarPolis Jual 70 Juta Polis Per Bulan"
Read more at: http://brt.st/70yb