5 Tips Persiapkan Bisnis e-Commerce Pasca Pandemi COVID-19

Print

Pelaku E-Commerce Harus Bersiap Hadapi Pasca PandemiCOVID-19 telah mengubah kehidupan kita saat ini, dan mungkin tidak akan berhenti mempengaruhinya hingga beberapa tahun mendatang. Meningkatnya tren berbelanja melalui e-commerce merupakan salah satu contoh signifikan dari sekian banyak dampak virus ini dikehidupan kita.

Percepatan transformasi e-commerce menjadikan berbelanja online sebagai suatu pilihan yang sangat logis untuk dilakukan masyarakat dikala pandemi. Maka dari itu, tak heran jika semakin banyak brand yang gencar mempromosikan toko online & produk mereka setiap harinya di platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, dan lainnya.

Rantai pasokan kini berada di bawah tekanan bagi banyak brand yang menjual produknya secara online (terutama saat banyak permintaan tinggi dan persediaan yang dimiliki rendah). Bagaimana cara Anda mengelola dan memaksimalkan setiap peluang untuk menjual produk Anda kepada target audiens Anda? Dengan konsumen yang sekarang lebih mengandalkan dunia digital, bagaimana cara Anda untuk yakin bahwa Anda akan mendapatkan porsi yang tepat dari ritel di dunia online saat ini?

Berikut kami berikan beberapa tips untuk menjawab pertanyaan diatas, semoga dapat menjadi informasi yang berguna bagi bisnis Anda dalam menghadapi situasi pasca pandemi.

1. Berikan Perhatian Lebih pada Perubahan Kebiasaan Pencarian Pengguna
Pencarian di website/toko online di e-commerce Anda dapat diibaratkan sebagai ladang emas dalam hal insight, khususnya dalam situasi saat ini. Memeriksa ulang secara berkala tentang hal ini akan membantu Anda untuk lebih memahami bagaimana dan apa yang dicari oleh calon konsumen, serta membantu dalam mendapatkan berbagai peluang yang lebih luas dari bisnis Anda. Karena situasi pandemi yang mempengaruhi kehidupan setiap orang secara masif, konsumen Anda tentunya memiliki konteks yang berbeda dalam pikiran mereka ketika mencari produk secara online.

Contohnya, pencarian tentang sarung tangan di bulan ini jika dibandingkan dengan bulan Januari lalu tentunya dapat menghasilkan hasil yang sangat berbeda. Penting untuk memastikan bahwa Anda menyajikan konsumen Anda konteks kebutuhan mereka yang update, serta relevan untuk meningkatkan konversi dari bisnis Anda.

Saat mencari tentang “coronavirus”, maka hasil pencarian terbanyak yang akan Anda dapatkan dari produk dalam e-commerce adalah tentang hand sanitizer dan disinfectant spray atau masker medis. Hal ini dikarenakan setiap brand yang menjual produk tersebut mendukung pencegahan penyebaran dari pandemi yang cukup berbahaya ini. Dan juga, produk kesehatan seperti masker dan hand sanitizer sangat diperlukan bagi masyarakat untuk mencegah semakin luasnya penyebaran virus ini.

Poin yang dapat Anda ambil dari deskripsi diatas adalah, Anda perlu memastikan bahwa brand dan bisnis Anda dapat memahami kebutuhan pelanggan meskipun dalam situasi seperti saat ini. Apa yang mereka butuhkan, dan apa yang bisa bisnis kita lakukan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

2. Jika Stok Produk Habis, Tawarkan Produk Lain yang Sejenis (Jika Memungkinkan)
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, manajemen rantai pasokan tentunya dapat menjadi tantangan tersendiri – khususnya dalam area dimana permintaan pelanggan meningkat pesat – meskipun masih banyak bisnis online yang seringkali melupakan hal ini. Untuk beberapa produk, tidak peduli seberapa kuat Anda mencoba, tentunya akan ada saatnya beberapa produk mengalami kekosongan atau out of stock.

Hal tersebut sebetulnya dapat diantisipasi dengan menawarkan produk alternatif sejenis, yang sesuai dengan minat konsumen. Hal ini dapat dilakukan dengan mengoptimalkan layanan dari customer service Anda untuk berinisiatif melakukan penawaran produk alternatif langsung terhadap konsumen, tujuannya agar konsumen Anda tidak beralih pada produk brand/ toko lain.

3. Tambahkan Filter “Hanya Tersedia Dalam Stok”
Melanjutkan topik dari stok toko dan mengelola rantai pasokan yang naik turun, ada sebuah fitur yang sederhana namun dapat sangat bermanfaat bagi konsumen Anda yaitu filter “Tersedia Dalam Stok.” Filter ini membuat calon konsumen dapat mencari produk yang bisa langsung mereka dapatkan ditangan mereka secara cepat dan dapat meningkatkan konversi dari website Anda.

Manfaat lain dari menambahkan filter ini adalah kemampuannya untuk memberikan perhatian lebih kepada produk yang kurang populer jika dibandingkan dengan produk yang lebih populer (tetapi saat ini sedang tidak memiliki stok). Jika Anda mengambil langkah ini sedikit lebih jauh, Anda dapat membantu meningkatkan pengalaman konsumen Anda dengan memberikan filter untuk produk yang diekspektasikan dapat tiba dalam waktu tertentu, atau filter untuk produk yang dapat dipesan kembali.

4. Jangan Takut untuk Menaikkan Harga Jika Memang Diperlukan
Jangan lupakan prinsip dasar dari bisnis e-commerce yang Anda jalankan. Permintaan yang tinggi berbanding dengan persediaan yang rendah akan meningkatkan harga. Anda tidak perlu ragu untuk menaikkan harga produk Anda, tetapi, tentunya, ada perbedaan antara peningkatan harga yang wajar dan yang tidak masuk akal.

Contoh yang paling relevan adalah harga produk untuk 1 buah masker medis biasa berkisar Rp3.000,- sampai dengan Rp5.000,- karena pandemi dan keterbatasan stok, banyak penjual masker medis yang menaikan harga 4x dan bahkan 5x lipat dari harga aslinya. Ini merupakan sebuah contoh yang tidak wajar.

Coba Anda pikirkan sejenak – Anda dan staf Anda mungkin bekerja dalam lingkungan yang memiliki resiko tinggi untuk terpapar penyakit. Dan juga, ada biaya tambahan untuk pengemasan agar dapat memastikan produk Anda mendukung kesehatan dari konsumen. Produk pembersihan seperti desinfektan, masker kain, dan sebagainya tentunya dapat meningkatkan biaya produksi Anda.

Sama halnya, tidak ada jaminan untuk Anda saat ini. Penjualan yang tinggi tersebut dapat datang kapan saja. Entah disebabkan oleh perubahan permintaan, penurunan stok, ataupun kenyataan bahwa bisnis Anda tidak lagi dapat memenuhi pesanan karena wabah COVID-19 ini.

Meningkatkan harga secara tepat untuk menjaga bisnis Anda dari faktor yang tidak kita ketahui ini bukanlah hal yang buruk. Selama Anda menaikkan harga dengan benar dan memikirkan konsumen Anda.

5. Temukan Cara Kreatif Terhubung dengan Audiens/ Customer Anda
Mencari cara untuk menjadi kreatif dan berkoneksi dengan audiens Anda, adalah penting untuk dilakukan dalam menjalankan bisnis e-commerce. Khususnya jika konsumen Anda memiliki pendapatan yang kurang baik di masa pandemi ini, banyak dari pendapatan mereka yang dialokasikan untuk kebutuhan lain. Namun, perlu diingat bahwa se-kreatif apapun cara Anda tetaplah harus relevan dengan produk/bisnis yang Anda jalankan.

Berikut adalah salah satu contoh kreatif yang sederhana, namun sangat efektif untuk dilakukan di masa seperti sekarang ini. Dikala pandemi, banyak orang yang mengurangi pembelanjaan mereka pada produk pakaian, apalagi untuk pembelian barang-barang mewah. Jika bisnis Anda bergerak dibidang fashion, mungkin Anda bisa mencoba untuk membangun sebuah lemari pakaian virtual idaman untuk audiens di dalam website/ toko online Anda. Lemari yang dapat diisi dengan apa yang mereka ingin gunakan ketika bepergian keluar, pakaian yang mereka masukkan ke dalam koper saat ingin liburan, dan lain sebagainya. Hal ini hanyalah berupa ide kecil, namun penggunaannya berdampak positif bagi bisnis & brand Anda kedepannya.

Dengan memanfaatkan teknologi sederhana Anda bisa memberikan customer experience yang berkesan dibenak audiens, karena di masa ini tentunya semua orang rindu beraktivitas di luar rumah. Rindu untuk berbelanja, berjalan-jalan dengan kerabat, berkumpul dengan keluarga di restoran, merayakan ulang tahun, bertamasya dan bahkan kembali ke kantor. Beberapa orang bahkan mengasosiasikan pembelian produk pakaian untuk ke kantor sebagai salah satu bagian dari memori tersebut.

Buatlah agar konsumen Anda memilih objek pakaian yang mereka sukai tanpa perlu mengeluarkan biaya. Masukkan elemen sosial ke dalamnya seperti fitur untuk membagikan koleksi kepada teman/ orang lain di media sosial. Hal ini akan memicu kesan emosi positif & membentuk memori mereka untuk selalu ingat pada produk/brand Anda hingga mereka bisa kembali berberbelanja dengan leluasa.

Bangunlah brand affinity untuk memastikan bisnis dan upaya pemasaran Anda tetap berjalan, hingga situasi kembali normal. Bangun hal-hal positif yang dapat memperdalam hubugan Anda dengan audiens, sehingga mereka akan tetap setia pada brand pada saat dan hingga pasca pandemi.

Jika Anda memiliki bisnis e-commerce saat ini, tentunya Anda perlu mempersiapkan bisnis Anda dalam menyambut hal-hal baru ke depannya khususnya untuk menghadapi situasi pasca pandemi. Namun, melakukan hal ini sendirian bukanlah hal yang mudah.

Sumber https://jetcommerce.co.id