Apa Itu Cash and Carry?

Dalam dunia perdagangan, ada sistem dan bernama cash and carry. Kata cash and carry sendiri sudah muncul sejak paruh pertama tahun 1900-an. Sistem ini berangkat dari pemikiran penjual yang ingin para pelanggannya membayar barang yang mereka beli secara tunai lalu membawanya pulang.

Toko atau retailer yang menggunakan sistem ini biasanya tidak menyediakan layanan delivery atau pengiriman karena mereka ingin menerima pembayaran atas barang yang dibeli dengan tunai. Supermarket dan minimarket ada contoh pedagang yang menggunakan sistem cash and carry untuk semua transaksi dengan para pelanggannya. Itulah mengapa toko cash and carry juga menerapkan self-service dimana pembeli bisa memilih dan mengambil sendiri barang-barang yang ingin mereka beli.


Cara Kerja Cash and Carry
Secara tradisional, bisnis yang menggunakan metode cash and carry hanya menerima pembayaran dengan uang tunai saja. Hal ini berlaku di masa lampau sebelum ditemukannya teknologi pembayaran secara cashless dengan menggunakan kartu debit atau kartu kredit.


Namun di masa modern ini, merchant dengan sistem cash and carry menerima pembayaran secara non-tunai dengan menggunakan kartu milik pelanggan mereka dalam kondisi tertentu. Misalnya jika barang yang dibeli sangat banyak hingga jumlah harga yang harus dibayarkan cukup besar. Kondisi ini tentu membuat pembayaran tunai menjadi sulit, sehingga pemilik usaha mau memberikan kelonggaran dengan pembayaran secara non-tunai.


Sejarah Cash and Carry di Dunia Perdagangan
Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, penggunaan kartu kredit sudah jauh lebih lama dibandingkan di Indonesia. Transaksi dapat dilakukan dengan mudah tanpa uang tunai hampir di mana saja, bahkan di toko kecil sekalipun.

Namun sebelum adanya peradaban yang canggih ini, pembayaran dengan mata uang tunai adalah metode bertransaksi yang paling unggul setelah barter atau pertukaran barang.


Meski sudah dianggap kuno, mata uang tunai hingga saat ini masih digunakan di semua negara di dunia dan masih banyak pula transaksi yang berlangsung dengan pembayaran secara tunai menggunakan mata uang.


Sebelum ditemukannya kartu kredit, semua transaksi perdagangan dan pembayaran diselesaikan menggunakan uang tunai. Pengaruh kemajuan teknologi di bidang keuangan kemudian semakin menurunkan popularitas sistem cash and carry.

Meskipun demikian, masih banyak bisnis yang menerapkan sistem ini, namun dengan beberapa adaptasi dengan sistem pembayaran modern seperti mengijinkan pembayaran dengan menggunakan kartu, namun tetap dilakukan di tempat.


Penggunaan Kartu Kredit dalam Cash and Carry
Pada dasarnya, pembayaran dengan kartu kredit dalam model bisnis cash and carry justru menguntungkan bagi pihak penjual. Secara teknis kartu kredit membayar di muka transaksi yang dilakukan oleh seorang pengguna kepada pihak penjual. Dengan demikian, pihak penjual tidak ikut menanggung resiko apabila pembayaran cicilan kartu kredit dari si pengguna nantinya tidak lancar.


Terlepas dari itu, sistem cash and carry tidak banyak berpengaruh pada kebiasaan ekonomi para konsumen, namun penggunaan kartu kredit-lah yang menjadi pembedanya. Bertransaksi menggunakan kartu kredit dalam cash and carry artinya memungkinkan konsumen untuk mengalihkan pinjaman mereka kepada pihak ketiga.


Namun bagi pengguna, pembayaran dengan kartu kredit akan menjadi tidak efektif jika perusahaan yang mengeluarkan kartu kredit memberlakukan batasan yang lebih ketat, suku bunga yang kurang menguntungkan, serta kriteria yang lebih sulit untuk pembukaan akun baru. Beberapa hal tersebut sangat mungkin terjadi saat kondisi ekonomi memburuk atau status kartu kredit menjadi default.


Dampak Cash and Carry di Masa Depan
Pasar kredit merupakan pasar yang terus bergerak dan berubah sebagai respon atas kejadian dan semua permasalahan dalam skala makroekonomi yang lebih besar lagi serta peta perpolitikan negara-negara di seluruh dunia.


Sistem cash and carry dan penggunaan kartu kredit harus saling mendukung satu sama lain agar tercipta pasar yang lebih kondusif lagi. Misalnya, jika semakin banyak perusahaan atau bisnis yang mengaplikasikan sistem cash and carry, namun perusahaan kartu kredit justru semakin memperketat regulasi mereka, maka hal tersebut akan mempengaruhi kebiasaan belanja masyarakat.


Mereka akan lebih berhemat dan berpikir dua kali untuk melakukan transaksi apapun, lebih memilih untuk menabungkan uang daripada berinvestasi, serta menunggu selama beberapa bulan sebelum melakukan pembelian dalam jumlah yang besar.


Namun jika perusahaan kartu kredit memutuskan untuk melonggarkan semua regulasi mereka dan mempermudah segala transaksi, maka para pengguna kartu kredit akan terjebak dalam lingkaran setan hutang yang tak kunjung berakhir.


Efek yang Ditimbulkan Cash and Carry
Cash and carry adalah sebuah metode yang berdampak positif bagi individu karena membuat mereka lebih bijak dalam mengeluarkan uangnya. Namun dampaknya bagi perekonomian bisa negatif karena menurunnya daya beli masyarakat akan menurunkan angka produk domestic bruto (PDB) suatu negara.


Angka pengangguran juga bisa meningkat hingga ke tingkat yang sangat ekstrem karena menurunnya angka pendapatan di semua industri.


Kesimpulan
Cash and carry adalah sebuah sistem perdagangan yang bisa dikatakan lama, namun kini mulai diterapkan lagi oleh banyak perusahaan besar. Cash and carry sebenarnya bisa menjadi solusi bagi masyarakat agar tidak terjebak ke dalam jeratan hutang yang mendalam serta membuat kondisi keuangan mereka jauh lebih sehat.


Namun cash and carry juga harus sejalan dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaan kartu kredit. Apabila penerapan cash and carry tidak diimbangi dengan longgarnya kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaan kartu kredit, maka justru bisa berdampak pada rendahnya daya beli masyarakat.

Sumber https://www.simulasikredit.com

Copyright © 2024 Pustikom Universitas Bung hatta