Halo sobat kampus yuk simak informasi yang dilansir dari laman finance.detik.com. Pandemi COVID-19 memberikan dampak besar pada sektor perekonomian dan usaha. Satu per satu UMKM mulai berjatuhan, mereka harus berhenti beroperasi bahkan sebagian ada yang gulung tikar.
Namun, rupanya tidak sedikit usaha yang kuat bertahan dan tetap eksis meski diterpa pandemi Corona. Salah satunya bisnis keramik 'Naruna' milik Roy Wibisono yang merupakan salah satu Entrepreneur Heroes BNI. Usaha yang digeluti Roy bisa tetap bertahan hingga saat ini, bahkan mengalami kenaikan omzet selama pandemi.
Di acara Festival Bisnis Xpora by BNI, ia pun membagikan tips bagi UMKM untuk bisa survive di tengah pandemi COVID-19. Pertama, membangun produk yang baik. Tidak hanya cantik, tapi memiliki nilai tambah lainnya dengan menggunakan material terbaik.
Sebab menurutnya, produk yang baik akan mendatangkan pembeli meski tanpa promosi. Ia juga mendorong untuk pengusaha membuat produk berkualitas dengan ciri khas yang unik. Tentunya disesuaikan dengan tren yang sedang berlangsung di masyarakat.
"(Misalnya) orang memproduksi keripik, kalau asal keripik aja sulit jualan. Keripik harus enak. Lakukan riset, dicoba, buat formula keripik yang enak terus orang beli enak, keripiknya krius. Orang pasti repeat order. Dari situ produk akan cerita dengan sendirinya," terangnya.
Selain itu, produk juga harus didukung riset mendalam. Dalam hal ini, Roy lah yang bertanggung jawab mengelola riset di Naruna. Hal ini mengingat Roy yang memiliki latar belakang pendidikan sehingga menguasai cara membuat formula keramik yang kuat tahan gores.
Lalu yang ketiga, yaitu marketing. Sebab marketing dinilainya memiliki peranan yang tak kalah penting dalam menjaga eksistensi bisnis di masa pandemi.
"Jika kita hanya kuat di desain nya saja, tapi nggak kuat menjual, ambyar. Kalau kita kuat dijual, bisa menjual, tapi desainnya tidak masuk, jangan harap bisa berkembang. Inilah bukti kenapa bisa eksis selama pandemi," tandasnya,
Selain itu, Roy mengatakan bisnis harus mempertimbangkan efektivitas produksi. Dengan begitu proses produksi di semua lini bisa berlangsung dengan lebih efektif dan efisien. Keempat hal tadi wajib dimiliki oleh pebisnis jika ingin usahanya tetap awet selama pandemi.
"Kita harus kuat awalnya. Pandemi menyerang bukan hanya industri kecil, menengah, atau besar. Dia nggak pandang bulu. Dia hanya melihat sistem bisnis kita bagus atau tidak. Kalau sistem bisnis kita kuat, dari riset, semuanya kuat, pasti kita menang, pasti omzet kita akan naik," tuturnya.
Dengan menerapkan beberapa hal tadi, Roy sukses memperbesar bisnis Naruna. Ia mengatakan di masa pandemi, jualannya justru meningkat sehingga mendorong kenaikan omzet hingga 19 kali lipat. Tidak hanya itu, jumlah tim yang dulu hanya sebanyak 3 orang, kini bertambah menjadi 73 karyawan tetap dan 40 karyawan borongan.
"Setiap hari kami di sini produksi kurang lebih 4.000 cangkir handmade. Dan itu laku terjual untuk ekspor dan dalam negeri," terangnya.
"Dari keuntungan jualan online, pelan-pelan kami membangun galeri. Kami bersyukur galeri ini sekarang prosesnya sudah 90 persen," imbuhnya.
Ia pun memberikan semangat kepada rekan-rekan sesama pelaku UMKM di Indonesia agar tidak menyerah dan terus berusaha dalam mengembangkan bisnisnya.
"Tetap semangat. Pandemi pasti berlalu. Jika kita sudah menyiapkan bisnis kita, memperbaiki bisnis kita. Saya yakin setelah pandemi UKM yang sudah siap pasti omzetnya semakin melejit. Jadi harus yakin potensi itu ada," pungkasnya.
Untuk diketahui, Roy merupakan salah satu Entrepreneur Heroes BNI. Untuk mengetahui cerita inspiratif dari para Entrepreneur Heroes BNI lainnya, kamu bisa menonton acara Festival Ide Bisnis Xpora by BNI yang masih hingga 3 Agustus 2021 mendatang.
Acara ini bisa disaksikan pada pukul 13.00-14.30 WIB melalui streaming di detik.com/ide-bisnis-xpora. Yuk ikut dan dapatkan Ide Bisnis Ekspor yang Kreatif dari Para Entrepreneur Heroes BNI #EksporJadiMudah #UMKMGoGobal #SemangatBangkitdariCorona sponsored by BNI.