Halo sobat kampus yuk simak informasi yang dilansir dari @KemenkeuRI. Perempuan merasakan dampak lebih besar dari pandemi Covid-19. Benarkah? Pandemi telah mempengaruhi kehidupan seluruh masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan, tapi dampak lebih besar jelas dirasakan oleh perempuan. Tidak percaya? Cek data dari laporan @UN_Women ini.
Perempuan merasakan dampak lebih besar dari segala aspek, baik kesehatan, pekerjaan, pendapatan, hingga pendidikan anak. Karena itu, kebijakan Pemerintah dalam menangani dampak pandemi juga dibuat agar manfaatnya lebih bisa dirasakan oleh perempuan.
Program PEN 2020 didesain dengan target secara langsung atau tidak langsung yaitu perempuan. Salah satunya, perlindungan sosial lewat Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 10 juta rumah tangga. Lebih dari 90% penerimanya adalah perempuan sebagai kepala keluarga.
Begitu juga dengan program perlinsos lainnya. Perempuan mampu mengelola bantuan yang diterima sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh anggota keluarga. Tak cuma perlinsos, dukungan untuk UMKM dalam program PEN juga banyak diterima oleh perempuan.
Bantuan permodalan UMKM, khususnya Ultra Mikro (UMi) dan Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) sebagian besar dijalankan perempuan. Di Indonesia, 53,76% UMKM dimiliki oleh perempuan, bahkan 97% karyawannya adalah perempuan.
UMKM juga berkontribusi besar terhadap PDB hingga 61%. Dengan begitu, perempuan dan UMKM jadi kekuatan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Kebijakan-kebijakan tersebut terus berlanjut sampai tahun ini.
APBN 2021 terus melindungi perempuan terdampak pandemi dan bersifat responsif gender. Perlindungan sosial seperti PKH dan BLT Dana Desa yang menyasar perempuan sebagai kepala keluarga tetap ada tahun ini. Dukungan untuk UMKM juga tetap diberikan.